Member-only story

Merdeka Atas Pilihan & Peran Perempuan

Ayudia Kirana
3 min readSep 17, 2023

pinterest — appleslices.com

Setelah 78 tahun merdeka, kemerdekaan bukan hanya dirasakan bahwa kita sebagai warga Indonesia telah bebas dari penjajah, namun juga memerdekakan banyak hal yang dulu tidak mungkin dan sekarang dapat dilakukan untuk banyak aspek kehidupan, termasuk untuk perempuan. Lahir dan besar di era yang sudah memberi banyak ruang untuk bertumbuh bagi perempuan merupakan sebuah privilege yang tiada duanya. Namun, tanpa disadari masih ada pandangan dari masyarakat yang sering menilai perempuan atas pilihan dan peran yang dijalaninya.

Disaat sudah menginjak umur tertentu perempuan seakan-akan harus mengikuti pola yang ada di masyarakat untuk dinilai sebagai perempuan yang ‘ideal’. Menikah merupakan suatu indikator yang fundamental bagi setiap perempuan di usia 20-an. Hal ini membuat perempuan menjadi insecure dengan status ‘sendiri’ sehingga lebih baik berkeluarga walaupun ada faktor ketidakmatangan secara mental maupun finansial, demi alih-alih memperoleh pengakuan dari masyarakat atau bahkan keluarganya. Hal ini sangat disayangkan karena di umur produktif tentu perempuan mempunyai banyak pilihan bukan hanya untuk menikah saja melainkan mengejar pendidikan lebih tinggi lagi maupun bebas untuk berkarir dan berkarya.

Di sisi lain, perempuan yang menjalani karir dan belum menikah dianggap menjadi ‘wanita alpha’ yang dianggap dominan dan tidak mau diatur oleh…

Create an account to read the full story.

The author made this story available to Medium members only.
If you’re new to Medium, create a new account to read this story on us.

Or, continue in mobile web

Already have an account? Sign in

Ayudia Kirana
Ayudia Kirana

Written by Ayudia Kirana

A work-life rhythm kind of person. I love writing, playing piano, swimming, yoga & softball. Oh yes, overall I'm pretty much unexpected.

No responses yet

Write a response