Yakin.

Ayudia Kirana
3 min readFeb 8, 2023

hands reaching out — istockphoto

Halo selamat malam, tidak terasa sudah 1 bulan di tahun 2023 kita lalui. Di tulisan kali ini, aku pengen bercerita tentang perjalananku tentang percaya pada Tuhan. Menurutku pribadi, berdoa dan beribadah merupakan substansi yang berbeda dengan percaya kepada Tuhan.

Seringkali kita beribadah dengan rajin seperti sholat 5 waktu maupun pergi ke gereja di setiap weekend karena merupakan rutinitas yang kita jalani sebagai pemeluk agama. Kerap kali kita berdoa karena sedang ada masalah dan kegundahan. Tapi apa sih yang aku rasakan secara batin? Pada kenyataannya aku masih sering overthinking, risau dan gundah. Sebenernya, dengan demikian aku sebagai hamba Allah seperti meragukan kebesaran-Nya. Sampai akhirnya banyak hal yang terjadi di kehidupanku sehari-hari yang dimana Allah seperti ingin menunjukan kebesaran dan kuasa-Nya dalam hal yang sederhana namun bermakna.

Okay, I’ll will tell you my story :

Pada hari itu ramai sekali dan unfortunately, my lunch came late. Dimana, pantry di kantor aku sangat ramai karena banyak yang WFO di hari itu. Kemudian, one of my colleague said pada saat tau kalau makan siangku telat and I was looking for fork & spoon “Kalau udah mau jam 12, sendok garpu semua udah abis. apalagi kalau jam segini…”

Entah, namanya manusia selalu ada harapan dan rasa ingin mencoba. Ketika aku sampai di pantry, yang tersisa 1 sepasang sendok dan garpu.LENGKAP. Sesuai dengan yang aku butuhkan. Disaat itu, aku seperti tersadar, kenapa harus aku khawatir dengan masa depan? khawatir dengan hal-hal yang belum terjadi dan aku udah stres hari ini? Karena tugasku sebagai manusia hanya berusaha sebaik mungkin and Let God do the rest alias tawakkal.

Di cerita kedua aku ingin menceritakan cerita orang lain tentang tawakkal.

Sewaktu pulang dari luar kota, lupa bagaimana mulainya obrolan dengan that cab driver, dia bercerita bahwa dia orang Jawa Tengah yang pindah ke Jakarta dikarenakan setelah berkeluarga istrinya ingin pindah ke Jakarta supaya lebih dekat dengan keluarga sang istri. Sehingga, karena sulit mencari kerja dan tidak ada pilihan 3 bulan terakhir dia menjadi cab driver. Bagi Bapak ini, pendapatan menjadi driver sangat pas. Tapi 1 hal yang aku ingat dia bilang “Sejak jadi supir taksi Mbak, seperti ujian keimanan untuk percaya pada Allah mba. Deg-degan… tapi tiap hari lewat aja mba”

Dia bercerita bahwa di suatu pagi istrinya whatsapp si Bapak kalau pampers tinggal 2 lembar dan susu anak sudah mau habis. “Setelah baca whatsapp saya cuma yakin mbak kalau Allah pasti akan bantu mencukupi saya dan keluarga mba” begitu kata-kata si Bapak. Di hari itu, si Bapak bercerita kalau di airport jemput turis dari Amerika yang datang ke Indonesia untuk mencari jejak sejarah terkait dengan komunisme di era Soekarno. Jujur, aku ketawa-tawa dengar Bapak itu cerita. si Bapak bilang kalau bagi turis Amerika itu si Bapak lucu karena dia selalu tertawa, padahal kata driver tersebut dia ketawa karena ga ngerti penumpangnya ngomong apa… dan akhirnya si turis Amerika tersebut memberikan tips sebesar USD 20 kepada Bapak driver.

Dari ekspresi Bapak driver, aku bisa merasakan excitement yang dia dapatkan di hari itu.

“Betul mbak, saya yakin Tuhan itu ada. setelah dapat uang 20 dollar, saya langsung ke money changer terdekat mbak, terus langsung beli pampers sama susu anak saya . Memang bener, tugas manusia itu cuma usaha mbak, nanti Tuhan cukupin.”

Sebenarnya pengalaman spiritual itu, terasa seperti reminder yang ingin disampaikan Tuhan kepada aku melalui orang lain.

Dari banyak pengalaman, aku berkesimpulan untuk yakin kepada setiap doa yang aku sampaikan kepada Tuhan dan juga tidak berlaku seperti Tuhan. Karena, khawatir akan suatu hal dan masa depan… seperti “aduh, bisa ga ya?” “hm, mungkin ga ya? aku kan begini, ya ga bisa lah”, seolah-olah aku telah mengambil tugas Tuhan.

Jadi, bagi teman-teman yang mungkin sedang galau atau insecure tentang masa depan. Percayalah… tidak ada yang tidak mungkin dengan jalannya Tuhan. Aku pun terus belajar untuk percayakan pada Tuhan atas segala usaha dan doa.

Ga usah dipikirin gimana caranya, karena sampai pada waktunya Tuhan punya cara untuk mewujudkan setiap doa hamba-Nya.

Sekian sharing malam ini, semoga bermanfaat bagi kalian semua. I hope you guys are always happy, healthy, lucky and blessed. ♥♥♥

Love,

Ayudia Kirana

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Ayudia Kirana
Ayudia Kirana

Written by Ayudia Kirana

A work-life rhythm kind of person. I love writing, playing piano, swimming, yoga & softball. Oh yes, overall I'm pretty much unexpected.

No responses yet

Write a response